Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

Just Babling (4) : Berisik

 Udah lama ga nulis. Udah lama ga bercerita dengan baik ke diri sendiri. Waktu rasanya mengejarku dengan sangat cepat. Tidak menyisakan satu detik pun untuk menghela nafas, apalagi duduk diam sambil bercengkerama dengan diri sendiri. Akhir-akhir ini kepalaku cukup ramai. Ada banyak kekhawatiran. Manusia ya begitu. Ga cuma tempat banyak salah dan dosa tapi juga makhluk yang suka mengkhawatirkan banyak hal. Pikirannya menakutinya sendiri. Overthinking. Padahal kemana lagi dia menepi kalau bukan ke dirinya sendiri? Kegagalan beruntun yang kualami akhir-akhir ini juga cukup menyentak. Kecil sih. Tapi karena banyak, jadinya cukup bikin perih juga. Ibarat jatuh dari sepeda, sekali dua kali mah masih gapapa. Lah kalau sepuluh kali?. Pedih dan kadang memaksa kita untuk berhenti dan beristirahat. Menepikan sepeda sebentar sambil meneguk segelas air. Benarlah, kita memang ga bisa gapapa pada segala hal yang kita katakan "gapapa". Luka memang perlu diakui. Sekecil apapun itu. Aku juga m

Tadi, Aku Ingat.

Gambar
  “Satu alasan kenapa kau ku rekam dalam memori, satu cerita teringat di dalam hati, karena kau berharga dalam hidupku teman, untuuk satu pijakan menuju masa depan” Bondan and Fade 2 Black – Kita Selamanya Tadinya aku ingin menulis banyak tentang kisah perjalanan kita di Surabaya. Tadinya ingin kuceritakan pesawat kita yang delay berjam-jam tapi malah jadi rejeki. Sandi Uno muncul di Bandara hingga membuat kerumunan besar. Dwik yang berlari antusias dan betapa senangnya dia saat berhasil foto bersama. Kenangan itu tak hanya direkam ingatan, tapi juga instagram. Tadinya ingin kuceritakan kerennya Tim Olimpiade yang berhasil menembus 10 besar nasional setelah mengalahkan ratusan tim. Hingga membuat kita duduk melingkar halaman masjid sambil lesehan. Mengurungkan niat latihan dan membantu mereka membedah kasus. Tadinya juga ingin kuceritakan kisah kaburnya kita dari panitia. Maya dan Dwik yang sampai lewat pintu belakang, atau aku dan Reski yang makan didekat tangga. Atau kisah Aziz si