Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Gibahin Orang sambil Cerita Keresahan

Sepagian ini sambil beberes saya dengerin satu podcast yang cukup menarik. Podcastnya suami istri paling hits sejagat twitter kali ya. Sabda PS dan Cania Citta. Sabda adalah founder platform belajar zenius.net, dan karena saya juga adalah salah satu alumni zenius, maka saya lebih mengenal beliau sebagai salah satu guru online saya. Sementara Cania Citta, adalah content creator channel youtube geolive. Channel yang banyak ngebahas politik, hukum, juga sosial. Mereka berdua ini, banyak dikenal sebagai orang orang pinter yang punya scientific mindset. Plus para libertarian sejati. Orang orang yang memperlakukan politik layaknya science dan itu menurut saya sih justru jadi bikin politik itu sendiri jadi terasa sebagai sebuah bidang ilmu bukan sekedar tempat bagi bagi kekuasaan aja haha. Tapi ya sekaligus membuat sebuah warna baru dalam perpolitikan. Buat yang penasaran siapa mereka, silahkan bisa di googling atau buka twitter mereka. Sabda, sebagai orang yang saya baca tulisan dan pemiki

Jelajah #1 : Tarakan, Kalimatan Utara. (Pengalaman Debat Nasional Pertama)

Gambar
Pada bulan Maret 2019 lalu, Allah kasih saya nikmat menjelajah bumi-Nya. Mewujudkan impian kecill dan norak saya : kepingin pergi jauh. Jauhnya ga nanggung lagi, Kalimantan Utara. Memakan waktu nyaris hampir 5 jam (jika ditotal) melalui pesawat udara.   Semuanya atas satu tujuan mulia (halah) : ikut kompetisi debat nasional.  Semuanya bermula sederhana, pada akhir 2018  tidak ada angin tidak ada hujan saya menuliskan resolusi 2019 saya : ingin mencoba kompetisi debat. Waktu itu saya sangat buta dan ga tau sama sekali apa itu debat. Jangankan debat, dunia kompetisi ilmiah ini adalah hal yang sangat asing bagi saya. Diluar jangkauan. Seolah-olah dunia ini berada diseberang lautan sementara saya cuma batu di dasar laut. Keliatan debunya aja engga.  Maka, keinginan itu cuma harapan yang mungkin ga akan menemukan jalannya. Tetapi ya, kalau di khayalan saja saya tidak berani, bagaimana bisa berwujud. Awal   desember 2018 sebelum libur semester, sebenarnya Riswan, teman seangkatan saya

Menghitung Nikmat Lewat Sholat

Plis jangan expect terlalu tinggi sama judulnya, ini hanya... cerita perjalanan singkat seorang anak manusia. Satu waktu, ketika umurku masih belasan, selepas sholat asar kalau tidak salah, aku tiba-tiba membenak. Udah berapa kali ya aku sholat seumur hidup? Dimana aja aku pernah sholat?. Sejak hari itu aku suka mengingat tempat-tempat dimana aku pernah sholat. Entah musholla kecil di pingggir jalan saat aku kesorean pulang atau masjid raya satu kota besar yang pernah ku datangi. Hari ini, selepas sholat ashar juga, aku tiba-tiba teringat dan merasa bersyukur, ternyata jalanku sudah cukup jauh. Tempat yang paling lekat dalam ingatan tentu saja rumah. Rumahku dan rumah nenek. Rumah panggung kayu berlantai papan yang tidak rapat. Aku masih ingat  sering menjatuhkan banyak barang lewat celah-celah papan itu. Pensil. Penghapus. Penggaris. Benang. Sisir. Kartu mainan bergambar power rangers. Orang-orangan dari kertas yang sering kami sebut "bp". Kulit jeruk. Tulang ikan wkkw.