Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2016

Menghela Nafas

3 hari ini keadaan berbalik sudah, akhir pekan yang ku rencanakan akan indah malah berakhir berbeda. Banyak sekali hal yang membuatku menghela nafas lebih berat dan lebih panjang, sekelebat mata semua kejadian ini terjadi.. menyisakan sesak dan sakit yang tertahan. Ingin sekali menumpahkan segalanya pada blog ini, memeluk keping-keping hati. Tapi rasa-rasanya aku hanya mampu menghela nafas, lagi dan lagi. Menghalau sesak dan menyembuhkan sakit. "semua akan baik-baik saja, semua akan baik-baik saja"

Sunset & Rosie, sebelum review

Gambar
"Bagiku waktu selalu pagi. Di antara potongan dua puluh empat jam sehari, bagiku pagi adalah waktu paling indah. Ketika janji-janji baru muncul seiring embun menggelayut di ujung dedaunan. Ketika harapan-harapan baru merekah bersama kabut yang mengambang di persawahan hingga nun jauh di kaki pegununungan. Pagi, berarti satu hari yang melelahkan telah terlampaui lagi. Pagi, berarti satu malam dengan mimpi menyesakkan terlewati lagi; Malam-malam panjang, gerakan tubuh resah, kerinduan dan helaan nafas tertahan." Juga sesak yang menggenang :) --------------------------------------------------------------- Tulisan singkat sebelum review yang sebenarnya.

Bagaimana Rasanya?

Bagaimana rasanya kembali bicara padaku? Setelah sekian lama kita tak menyapa dan saling bertanya. Bagaimana rasanya kembali mendengar ceritaku? Mendengar aku yang memang tak bisa berhenti bicara dan bercerita, terlebih aku sudah lama tak punya teman bicara, tentu kau jadi pelampiasan yang pas. Bagaimana rasanya tertawa bersamaku lagi? :) Aku bahkan tak berani menebak bagaimana ekspresimu semalam, menatapku dengan tatapan dingin atau tertawa seadanya, atau malah tertawa lepas seperti yang pernah terjadi di masa lalu. Butuh sebuah keberanian untuk kembali memulai bicara padamu, meyakinkan diriku sendiri bahwa semua akan baik-baik saja, sepertinya bahkan untuk menyapamu aku butuh keberanian lebih. Aku senang sekali semalam, seperti menemukan kembali teman lama ku yang hilang. Aku benar-benar menikmati obrolan ringan kita. Tapi, entahlah... Aku menangkap sesuatu yang aneh semalam, dari caramu bicara dan membalas pesan, dari kata-kata dan kalimat-kalimat milikkmu. Ada sesuatu yang

Story of AisyaNita : Ketika Preman Kertapati ketemu Anak Mami

Gambar
Hello anita, apa kabarmu sekarang? Kamu juga salah satu teman yang kurindukan tau :) Kamu salah satu sahabat terbaikku juga, hehehe padahal secara tampilan orang kayak kita ga mungkin temenan. Cewek tomboi kayak kamu ga mungkin punya temen ayu kayak aku. Kamu lebih mirip anak STM sedangkan aku lebih kayak anak pesantren (padahal kita anak SMK :D) Kamu pinter ngutak ngatik motor aku pinter mondar mandir molor. Kamu preman kertapati yang pemberani, aku anak mami yang manis sekali (huekss -.-) Disaat kamu berani nantangin cowok-cowok untuk berantem, aku cuma bisa mingkem diem. Bahkan Rudi aja ga berani ama kamu, iya kan? Tapi, yang jelas.. Kita sama-sama alay :D sama-sama suka nyanyi nyanyi ga jelas di kelas, suka foto-foto narsis, suka ala ala drama romantis, juga suka sok puitis. Temen galau paling asyik itu kamu. Inget ga kita pernah duduk di stasiun kertapati, dipinggir sungai musi? Berasa penyair yang sedang mencari inspirasi :D Nyatanya memang pertemuan kita di ruangan mos

Lewat tengah malam

Tulisan ini ditulis ketika baru aja nemenin kakek begadang nonton acara kesayangannya, sekaligus ngebantu saya membentuk habit baru untuk mengurangi tidur. Dan malam ini, saya bener-bener menikmati waktu berdua bersama kakek disaat seisi rumah tertidur. Kita ngobrol bebas, cerita suka suka, mulai dari ngomongin acara yang lagi kita tonton atau sekedar mengenang masa lalu. Dari obrolan ini bagian yang paling saya suka ialah ketika kakek suka cerita tentang nenek. tentang betapa tegarnya mereka menghadapi kerasnya kehidupan, tentang nenek yang berjuang keluar dari dusunnya untuk berani sekolah dan menjemput impian. Betapa dulu Nenek sering dikatain perempuan ga bener karena berani menentang budaya yang kolot waktu itu. Dan itu membuat gambaran yang utuh tentang nenek difikiran saya, bahwa nenek adalah perempuan yang tangguh, yang kuat dan yang.. Berani. Contoh nyata setelah saya kehilangan figur 'sosok baik'. Atau cerita tentang Wak Bana dan Wak Yayan yang kedua-duanya sukses s