Ibu

Tertatih mencari lentera ketika langit mulai meredup dikelopak matamu yang senja..
Terlunta mencari cahaya saat malam mulai beranjak pekat dibening matamu yang menua..
Kau pegangan bagi si rapuh
Kaki bagi si lumpuh
Mata bagi si buta
Dan telinga bagi si tuli

Katanya cintamu sepanjang zaman, tapi kuyakin walau zaman berakhir cintamu masih terukir
Cintamu terbang tinggi membelah angkasa mengetuk pintu-pintu langit.

Bahkan cahaya tak nampak cahaya kalau kau tak ada
Bahkan cinta tak terasa cinta jika darimu
Jutaan warna berpendar menebar cahaya cinta, ribuan kata menggema

Maka pantas jika surga berada dibawah kakimu bunda
Bahumu yang paling kokoh menahan hempasan dunia
Tapi pelukmu tempat ternyaman untuk kembali
Kau merengkuh jiwa-jiwa kami..

Ahh bunda, apalah arti dunia dibanding surga Milik-Nya
Tak mengapa kita terpisah jarak
Tak mengapa kita terpisah waktu
Tak mengapa jika kita saat ini tak bersama..
Asalkan di surga-Nya kita bersama

Komentar

Postingan populer dari blog ini

4 Januari

Jelajah #1 : Tarakan, Kalimatan Utara. (Pengalaman Debat Nasional Pertama)

Orang-orang yang Pernah Hadir