Questions?

Ada pertanyaan yang terus berputar dikepalamu, yang kau bunuh dengan kesibukan. Bukan karena kau tak peduli, tapi karena kau lelah mencari jawaban yang tak kunjung memuaskan.


Kesibukan membuatmu sejenak melupakan kepungan dan keresahan yang diakibatkan oleh pertanyaan itu. Sejenak. Hanya sejenak.

Lalu kesendirian kembali membuat pertanyaan itu memenuhi kepalamu, menyesekkan ronggga dadamu, menderu dalam hatimu, juga menusuk jiwamu.
Aku sudah lama duduk dan mengasah pedang. Namun, saat terjun ke medan perang aku tak dapat mengenali musuhku. Pedang terhunus tajam, tekad sudah digenggam.
Tapi, aku tidak tau siapa yang harus diserang.
waktu bergerak maju, jika tidak membunuh aku yang akan terbunuh.

Ajaib kemudian ketika kau kehilangan dirimu sendiri. Merasa tidak mengenal siapa kamu sebenarnya. Seperti ada ruh lain yang memasuki ragamu. Aku tidak tau ternyata jiwa bisa terbunuh oleh waktu.
Senyap. Ruangan ini senyap. Bahkan dentang jarum jam dinding pun tidak terdengar. Namun sinar matahari tetap menembus masuk melalui jendela. Memberikan tanda bahwa Ia selalu ada untukmu. Untuk menemanimu berbicara dengan pikiranmu, jiwamu, juga hatimu. Berdialog. Dialog sebelah tangan.
Ada banyak jawaban dari tempat-tempat yang hilang. Aku hanya butuh satu jawaban.

Akan ada lebih banyak pertanyaan.
Akan ada lebih banyak jawaban dengan berbagai varian.
Dunia tidak bekerja linier. Bahkan juga tidak bekerja kuadratikal. Ia tidak beraturan namun memberikan pola.

Aku sedang bertanya-tanya, keyakinan tentang ketenangan setelah menemukan jawaban apakah benar benar sebuah ketenangan?

Komentar

  1. Sebuah pertanyaan kadang memusingkan kepala. Ada baiknya kita berhenti sejenak, mencari arti ketenangan yang sesungguhnya. Dan jangan lupa beranjak untuk bangkit kembali. Hunus semua resah!

    Ah kata-katanya dalem banget sih menurut aku, sukaa😉

    BalasHapus
  2. Selamat menjawab pertanyaan-pertanyaan ya dek. Kalo saat ini ada sebuah atau beberapa tanya yang belum (atau tidak) terjawab. Tak apa. Tetaplah hidup! Mungkin dirimu di masa depan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, dengan kapasitas ilmu dan pengalaman yang lebih mumpuni.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

4 Januari

Jelajah #1 : Tarakan, Kalimatan Utara. (Pengalaman Debat Nasional Pertama)

Orang-orang yang Pernah Hadir