Dear

Halo, apa kabar?
Lama sekali kita tidak saling menyapa. Lama sekali kita bahkan tidak saling bertanya.
Terakhir, Juli tahun lalu ya? :)

Bagaimana kuliahmu? Sudah semester akhir ya, bersiap untuk skripsi. Bahkan mungkin sebentar lagi akan wisuda. Selamat. Mimpi yang dulu sering kau ceritakan satu per satu mulai terwujud. Harus kuakui, kau benar-benar berada di tempat yang tepat. Dengan kemampuan yang kau miliki, bukan tidak mungkin kau benar-benar akan menjadi seperti yang kau katakan dulu, keponakan Bill Gates!

Ngomong-ngomong masalah mimpi, ingatkah bahwa sejak kecil aku pengen jadi guru? Sekarang aku sudah jadi guru, guru ekonomi pula. Aku ingat betapa herannya kau saat ku bilang mimpi yang satu itu.

Kak, apakah kau tahu?

Kak, ku kira setelah aku mematahkan jarak, aku akan kembali menjadi temanmu. Tapi kita punya sesuatu yang lebih kejam daripada jarak, yaitu waktu. Waktu benar-benar telah membunuh dan menciptakan ruang hampa diantara kita.

Kak, Tahukah? Aku mulai mengerti apa yang kau katakan dulu. Tentang merasa asing dan kosong. Tentang merasa kesepian ditempat yang dulunya kita impikan. Kesepian itu yang kemudian membuat kita kehilangan siapa kita sebenarnya. Membuat ribuan pertanyaan berterbangan di kepala.

Kak, tahukah? Bahwa aku bukan tidak bisa melupakan, tapi aku memang tidak ingin melupakanmu. Hey, bagaimana bisa kau melupakan seseorang yang bahkan hampir mengubah seluruh hidupmu?

Kak, Tahukah? Adikmu sudah kuat sekarang. Adikmu sudah berani memperjuangkan mimpi-mimpinya. Adikmu sudah bisa menjaga dirinya sendiri. Adikmu sudah banyak makan. Adikmu sudah bisa memegang janjinya. Dan adikmu, tidak lagi cengeng dan lemah... Adikmu sekarang bisa diandalkan :")

Tiap pagi, aku selalu berharap semesta berkonspirasi membentuk kebetulan. Membuat kita setidaknya bertemu dan bicara. Tapi semesta amat jahat sekarang..

Kak, tahukah? Bahwa lebih dari separuh hatiku masih tertinggal padamu? Aku tidak bisa hidup dengan hati yang tinggal separuh. Hatiku sudah tidak utuh lagi.

Kak, terima kasih sudah mengajarkan aku banyak hal. Tentang keberanian, tentang impian, tentang melihat dunia dari sisi yang berbeda, tentang tujuan, dan tentu saja.. tentang Tuhanku :")

Sungguh, aku tidak ingin melupakan semua ini.. tapi waktu yang akan merenggutnya dariku.

Selamat menerbangkan mimpi kak. Selamat melangitkan doa. Semoga kau sampai pada tempat yang kau tuju.
Aku yang sudah tidak ada dalam jangkauan matamu apalagi hidupmu juga akan melanjutkan mimpiku.
Semoga suatu hari, kita bisa saling menyapa :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

4 Januari

Jelajah #1 : Tarakan, Kalimatan Utara. (Pengalaman Debat Nasional Pertama)

Orang-orang yang Pernah Hadir