Sajak Malam Minggu

Tumbuh bersama hanya ilusi yang pernah kita cipta, karena sebetulnya kita tak pernah berjalan bersama. Kita beda yang merasa sama, kita beda yang memaksa sama.
Siapakah kamu di penghujung agustus tahun itu?

Aku merengkuh kembali kenang, menapaki jejak demi jejak kisahnya. Berharap kutemukan makna dalam cerita yang mungkin pernah ada.

Aku ingat renyah tawamu dalam malam kesekian itu, dibawah tabur bintang lagi-lagi kita memaksa sama. Candamu cerdas waktu itu, membuatku berfikir banyak hal. Benar-benar banyak hal.

Begitulah aku jadi sepenggal bab kehidupan bagimu, cerita sampingan. Kita tidak meminta untuk mengawali tapi kita tutup dengan ketaatan. Padamu kutitip satu bait doa terbaik.

Ohh hai kamu, it's still me ;)

#sajakmalamminggu
#poemaddict

Komentar

Postingan populer dari blog ini

4 Januari

Jelajah #1 : Tarakan, Kalimatan Utara. (Pengalaman Debat Nasional Pertama)

Orang-orang yang Pernah Hadir