Selai kacang dan patah hati

Waktu bergerak maju dengan kecepatan yang sama sekali tidak bisa ku prediksi. entahlah, aku tidak pernah pandai berhitung.. terlebih menghitung waktu. Bagiku sama saja, usia duabelas dan duapuluh.. delapan tahun berlalu, ratusan minggu yang terlewati, dan ribuan pagi dan senja yang kunikmati.. semuanya masih sama saja... "selai kacang itu masih terasa pahit".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tadi, Aku Ingat.

Jelajah #1 : Tarakan, Kalimatan Utara. (Pengalaman Debat Nasional Pertama)

Review Muhammad : Para Pengeja Hujan, Tasaro GK