Teman

"Tidak, biar aku yang berjalan di depan. Agar kau bisa berlindung dibalik tubuhku, agar kau aman dibalik punggungku. Aku berjanji, aku akan membawamu ke tempat yang lebih baik. Percayakan aku untuk memimpin jalanmu"
.
.
.
.
.
"Tidak juga. Biar aku yang berada dibelakang. Biar kulihat dengan jelas siapa saja yang berani menganggumu, tidak akan kubiarkan siapapun menyakitimu. Kau tidak akan kubiarkan lepas dari jangkauan mataku, apalagi hidupku. Aku akan menjagamu"
.
.
.
.
.
.
Kau tidak perlu berjalan dibelakang atau didepanku, Dear. Bukan karena aku tidak percaya padamu untuk memimpin jalanku, bukan pula karena aku tidak percaya kau mampu menjagaku. Tapi, cukuplah kau berjalan di sampingku. Bersama kita saling menjaga, bersama kita saling menunjukkan jalan. Lebihmu adalah separuh kekuatanku, dan kurangmu adalah separuh kesempatanku. Keduanya berpadu menjadi energi bagi sepasang kaki kita untuk terus berjalan menempuh perjalanan panjang bernama kehidupan. Kamu adalah teman hidupku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tadi, Aku Ingat.

Jelajah #1 : Tarakan, Kalimatan Utara. (Pengalaman Debat Nasional Pertama)

Review Muhammad : Para Pengeja Hujan, Tasaro GK